Breaking News
Loading...
Saturday 24 May 2014

MACAM-MACAM PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN oleh Shoma Noor Fadlillah

03:11
A.    Pendahuluan
Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses rasional dalam perumusan kebijaksanaan suatu instrument dan teknik dalam penentuan prioritas dan merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan social ekonomi suatu bangsa, serta merupakan jembatan penghubung antara harapan peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan.
Untuk menghubungkan dan menjembatani harapan-harapan tersebut, proses perencanaan pendidikan dilakukan melalui beberapa pendekatan. Terdapat empat pendekatan dalam perencanaan system pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan permintaan masyarakat berdasarkan pendidikan, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja,  pendekatan berdasarkan nilai balik dan pndekatan sistem terpadu.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka disini pemakalah akan membahas tentang macam-macam pendekatan dalam perencanaan pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pendekatan dalam perencanaan pendidikan?
2.      Apa macam-macam pendekatan dalam perencanaan pendidikan?

C.    Pembahasan
1.      Pengertian Pendekatan dalam Perencanaan Pendidikan
Pendekatan merupakan serangkaian asumsi dasar dalam memecahkan berbagai masalah yang saling berkaitan. Pendekatan berfungsi mendiskripsikan hakikat yang akan dilakukan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pendekatan dapat berwujud cara pandang, filsafat atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya. [1]
Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses rasional dalam perumusan kebijaksanaan suatu instrument dan teknik dalam penentuan prioritas dan merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan social ekonomi suatu bangsa, serta merupakan jembatan penghubung antara harapan peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan. [2]
Untuk menghubungkan dan menjembatani harapan-harapan tersebut, proses perencanaan pendidikan dilakukan melalui beberapa pendekatan. Terdapat tiga pendekatan dalam perencanaan system pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan permintaan masyarakat berdasarkan pendidikan, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja dan pendekatan berdasarkan nilai balik.
2.      Macam-macam Pendekatan dalam Perencanaan Pendidikan
Tiga pendekatan yang biasa digunakan dalam perencanaan pendidikan adalah pendekatan yang berdasarkan permintaan masyarakat, berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, dan berdasarkan nilai balik. Pendekatan sistem terpadu dengan segala aspeknya dapat merupakan alternatif pendekatan perencanaan yang berupaya memadukan ketiga pendekatan tersebut.
                                      a.         Pendekatan permintaan masyarakat
Menurut istilah, permintaan masyarakat terhadap pendidikan, yaitu bila sasaran rencana pendidikan di dasarkan pada tujuan nasional suatu bangsa sesuai dengan aspirasi sosial dan kemauan politik pemerintah dan bila proyeksi rencana didasarkan pada analisis kebutuhan individu terhadap pendidikan. Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan pendidikan, antara lain perubahan norma-norma budaya atau pandangan terhadap nilai-nilai pendidikan tinggi. Jumlah calon peserta didik akan meningkat apabila terjadi peningkatan penghargaan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial pendidikan formal. Pada dasarnya semua faktor yang mempengaruhi kebutuhan pendidikan seperti perubahan nilai-nilai sosial masyarakat, pandangan masyarakat terhadap pendidikan tinggi, manifestasi dan mobilitas politik dapat dianalisis dalam perencanaan berdasarkan permintaan masyarakat. (Davis: 1980)
Prestise dan penghargaan terhadap metode-metode realistis serta berkurangnya kepercayaan terhadap nilai-nilai ekonomis sebagai satu-satunya kerangka dalam perencanaan pembangunan pendidikan menyebabkan para perencana pendidikan beralih ke pendekatan baru. Pendekatan ini mungkin lebih mirip dengan perencanaan berdasarkan kebutuhan sosial dari pada perencanaan yang didasarkan pada nilai-nilai ekonomis. Menurut bentuknya, perencanaan pendidikan berdasarkan permintaan masyarakat yang paling sederhana, target perencaan pendidikan disusun berdasarkan kelompok, populasi atau proyeksi calon peserta didik (umur dan jenis kelamin). Bila target peserta didik didasarkan pada analisis mekanisme kecenderungan pendekatannya yang dilakukan dapat bersifat bebas atau berdasarkan kriteria normatif. Pertimbangan normatif (etika, tinjauan sosial dan standar). Secara implisit selalu mendasari bentuk perencanaan ini.[3]
                                     b.         Pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja
Davis (1980) mengemukakan bahwa pada dasarnya lembaga pendidikan bertujuan untuk membentuk sikap, memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan. Disamping tujuan-tujuan ini ada beberapa jenjang dan jenis pendidikan dan pelatihan yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didiknya siap kerja pada berbagai lapangan yang menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini muncul suatu pendapat bahwa mendidik dan melatih para peserta didik yang dapat siap pakai terjun dalam dunia kerja merupakan salah satu tujuan yang dianggap paling relevan dalam dunia pendidikan. Pendapat ini sebenarnya tidaklah seluruhnya benar bahwa fungsi pendidikan semata-mata hanya untuk menyiapkan calon tenaga kerja yang siap pakai pada berbagai lapangan pekerjaan.
Kelemahan dari pendekatan ini adalah:
1)      Pengembangan program yang releva seperti jenis kerja, persyaratan kerja klasifikasi kerja, tingkat kerja amat tidak pasti dan perubahannya amat cepat, sedangkan pendidikan adalah proses jangka lama yang menghendaki ketelitian dam kecermatan yang diinginkan amat sulit diwujudkan.
2)      Pendidikan yang tidak langsung berkaitan dengan dunia kerja tidak mendapat prioritas, dan pendidikan dengan pembebasannya itu akan di kesampingkan dan ini secara politis akan menimbulkan kesukaran pula.[4]  
                                      c.         Pendekatan nilai balik dalam perencanaan pendidikan
Pendekatan rate of return di dalam perencanaan pendidikan didasarkan pada model ekonomi. Pendekatan ini digunakan untuk memungkinkan mengadakan perbandingan secara ekonomis secara investasi yang diberikan kepada sektor-sektor ekonomi lainnya. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk menjamin bahwa alokasi sumber-sumber daya diantara sektor-sektor ekonomi yang berbeda disesuaikan denganm manfaat yang diharapkan.
Banyak penelitian yang didapatkan pada investasi pendidikan pada keuntungan investasi pendidikan, baik di Negara-negara maju maupun di Negara yang sedang berkembang, dengan tujuan untuk memberikan arahan bagi pembuat keputusan dalam menentukan jumlah investasi yang diberikan di sector pendidikan. Pendekatan berdasarkan rate of return mempunyai beberapa kesulitan.
Menurut Barrios dan Davis (1980) kesulitan utama dalam menggunakan pendekatan ini, yaitu tingkat maksimal keuntungan sosial yang diperoleh dari pendidikan di universitas atau jenis pendidikan lainnya pada saat ini dan yang akan datang tidak selalu sama. Proses pendidikan berlangsung dalam jangka panjang, bertujuan nonprofit, memiliki struktur sistem, dan sistem terkait yang berubah-ubah. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam penyesuaian aplikasi syarat-syarat yang bersifat kaku dalam suatu periode panjang yang bersifat dinamis.[5]
Pendekatam ini biasanya disebut pendekatan efisiensi biaya. Pendekatan ini bersifat ekonomi dan berpangkal pada sumber daya manusia. Setiap investasi harus mendatangkan keuntungan yang dapat diukur dengan nilai moneter. Pendidikan memerlukan investasi yang besar dan area itu keuntungan dari investasi tersebut harus bisa diperhitungkan bilamana pendidikan itu berfungsi secara ekonomis untuk mewujudkan tujuan apakah keuntungan ekonomi dari pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi?
Pendidikan secara konseptual tampaknya tidak diragukan lagi, mempunyai nilai ekonomi artinya pendidikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi seperti tenaga kerja, pengetahuan dan teknologi. Factor-faktor ini hanya dapat diwujudkan dengan masuknya peran pendidikan sebab pembangunan ekonomi ada dasarnya dilakukan oleh manusia. Sedangkan pembangunan manusia hanya mungkin dilakukan oleh pendidikan bukan ekonomi.
Dalam pendekatan ini, bukan hanya biaya keseluruhan pendidikan tetapi juga biaya sesuatu jenjang atau jenis pendidikan tertentu selalu dibandingkan dengan nilai hasil misalnya kenaikan pendapatan atau kenaikan produktivitas orang-orang yang sudah memperoleh pendidikan itu. Tugas perencanaan adalah menghindarkan investasi (dalam setiap tingkat dan jenis pendidikan) yang tidak memberikan hasil yang sepadan. Pendekatan seperti ini mempunyai harapan bahwa kegiatan pendidikan yang tidak produktif dapat ditiadakan melalui proses pendekatan efisiensi investasi.
Pendekatan ini disebut juga pendekatan ( ratel of education) yang bertujuan untuk mengukur pendidikan dari sudut hasil atau keuntungan yang diperoleh. Jika suatu jenis pendidikan tertentu menghasilkan lulusan yang kalau sudah bekerja menghasilkan return (poduksi, jasa keuntungan) yang jauh lebih besar dari biaya input yang dipakai untuk jenis pendidikan tersebut, maka jenis pendidikan ini harus terus dikembangkan. Jika tidak menguntungkan, sebaiknya perlu dipikirkan apakah jenis pendidikan itu perlu dilanjutkan atau tidak.[6]
                                     d.         Pendekatan Sistem Terpadu dalam Perencanaan Pendidikan
Pendekatan sistem merupakan suatau kerangka ilmu pengetahuan (skelton of science) yang dapat memadukan berbagai pendekatan yang sifatnya parsial menjadi suatu pendekatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu.[7]
Didasarkan pada asumsi tersebut, dapat dikemukakan bahwa pendekatan sistem dapat berfungsi sebagai kerangka yang memadukan ketiga pendekatan perencanaan sistem pendidikan yang bersifat menyeliuruh dan terpadu. Kerangka model perencanaan pendidikan yang menerapkan pendekatan sistem dapat disimak pada gambar dibawah ini :

Pendidikan adalah suatu sistem yang menyeluruh dan terpadu yang meliputi jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengupayakan tercapainya tujuan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan itu kepada setiap warga Negara harus diberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi serta tuntutan zamannya.
Agar pendidikan yang bermutu dan relevan itu dapat diikuti secara merata oleh setiap warga Negara diperlukan suatu pendekatan perencanaan sistem pendidikan yang bersifat menyeluruh dan terpadu
Pendekatan sistem dapat digunakan sebagai suatu pendekatan dalam memecahkan permasalahan di semua bidang kehidupan mulai dari tingkat permasalahan yang paling sederhana sampai pada tingkat permasalahan yang paling kompleks seperti dalam proses perencanaan pendidikan.
Sebagai suatu metode, pendekatan sistem memiliki tiga karakteristik, yaitu sistemik, analitik, dan sistematik. Sistemik dalam arti setiap permasalahan dilihat dari konteks secara keseluruhan. Analitik dalam arti setiap permasalahan dianalisis sebab dan akibatnya dikaitkan dengan berbagai masalah yang ada, baik di dalam dan di luar sistem. Sistematik dalam arti cara kerjanya beraturan atau runtut. Hal ini dapat dilihat dari proses kegiatannya, yaitu perumusan masalah, penelitian, penilaian, penelaahan, pemeriksaan dan pelaksanaan.

D.    Critical Thinking
Pendekatan perencanaan pendidikan terletak di antara harapan orang tua, masyarakat dan cita-cita bangsa dengan lembaga pendidikan. Pendekatan sebagai sarana pembentuk model pendidikan dalam sebuah sekolah mempunyai macam yang sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dalam hal ini pendidikan ada empat macam, pendekatan menurut permintaan masyarakat, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, pendekatan nilai balik dan pendekatan sistem terpadu.
Apabila ditanya mengenai pendekatan apa yang paling baik, menurut pemakalah, pendekatan yang paling baik adalah pendekatan yang paling tepat sesuai kondisi dan lokasi. Apabila sebuah lembaga terletak di kota industri, misalnya, maka pendekatan yang tepat adalah pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja. Sebaliknya apabila sebuah lembaga pendidikan mempunyai kondisi yang minimal, maka pendekatan perencanaan pendidikan terbaik adalah pendekatan nilai balik. Begitu seterusnya.
Jadi tidak adil apabila memberikan judge bahwa pendekatan ini yang terbaik tanpa melihat kondisi, situasi dan lokasi. Akan menjadi tidak etis pula mengatakan bahwa pendekatan itu paling buruk. Karena setiap terjadi perubahan dunia, pola sisem dalam pendidikan pun akan ikut bergeser. Begitu juga dalam pendekatan pendidikan. Pendidikan menjadi sarana pematangan manusia yang mengikuti zaman. Mempersiapkan para alumni agar mampu survive di masa depan yang lebih kompetitif.

E.     Kesimpulan
1.      Pendekatan merupakan serangkaian asumsi dasar dalam memecahakan berbagai masalah yang saling berkaitan.
2.      Terdapat lima pendekatan dalam perencanaan system pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan permintaan masyarakat berdasarkan pendidikan, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja,  pendekatan berdasarkan nilai balik,  pendekatan sistem terpadu dan pendekatan efesiensi biaya.



DAFTAR PUSTAKA

Utsman, Kahar dan Nadhirin. 2008. Perencanaan Pendidikan. Kudus: STAIN Kudus.
Soenarya, Endang.  2000. Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Syaifuddin Sa’ud, Udin dan Makmun, Abin Syamsuddin, 2007. Perencanaan Pendidikan, PT: Remaja Rosda Karya.
Stoner, James A.F. dan Wankel Charles, 2003. Perencanaan Pengambilan Keputusan dalam Manajement, PT: Rineka Cipta.


[1] Kahar Utsman Dan Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, STAIN Kudus, 2008, Hlm. 98.
[2] Endang Soenarya, Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem, Yogyakarta, Adicita Karya Nusa, 2000, hlm. 88
[3] Kahar utsman, Op.cit., hlm. 94
[4]  Udin Syaifuddin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan, PT Remaja Rosda Karya, 2007. Hal: 233-243.
[5] Endang Soenarya, Op.cit., Hlm. 99.
[6] James A.F. Stoner dan Charles Wankel, perencanaan pengambilan keputusan dalam manajement, PT: Rineka Cipta,2003. Hal : 193-194.
[7] Kahar utsman, Op.cit., hlm. 96.

1 comments :

Unknown said...

Terima Kasih atas artikelnya..
Sangat membantu sekali
Semoga semakin banyak orang yang membaca artikel ini...

Salam Sukses...

 
Toggle Footer