Ngilok-ilok, ketemplok!
Segala hal diciptakan
berpasangan. Pun lengkap dengan antonimnya. Siang dan malam, tirus dan
tembem, tinggi dan rendah, pahit dan manis, kucing dan tikus, tom and
jerry.. #gak ada harry potter dan bastian steel yaa #gubrakk
Masing-masing
sisi itu mempunyai sisi positifnya. Sehingga semua hal tersebut
baik-baik saja apabila kita mampu menerima. Sayangnya belum banyak orang
yang bisa secara spontan memberikan tanggapan baik untuk sisi yang
berkebalikan dari hal baik yang wajar. Misalnya cewek cantik dan manis.
Cantik itu hal baik yang wajar. Tetapi manis? Wuih, masih banyak cowok
yang dengan alasan cewek manis itu tidak cantik, terus ditinggalin
begitu saja. Kasihan ya :(
Terlebih ketika mereka yang tidak mau
menerima kemudian menghina, atau mengejek atau mengece atau ngilok-ilok.
Ya artinya sama lah ya, tidak menerima salah satu sifat yang
berkebalikan itu dengan cara menyakiti lewat omongan. Misalnya, aku gak suka cowok gendut!!! Duuhh nusuk ga, wahai para cowok gendut? :(
Jangan begitu ya, para cewek yang budiman :)
Kenapa? Karena sebenarnya setiap kamu menghina, pada dasarnya kamu memberikan energy atau daya ketertarikan atau law of attraction untuk
menarik sifat yang mengganggu pikiranmu itu kembali ke dirimu sendiri.
Bingung? Simak dongeng tetangga pada beberapa tahun silam.
Si
Kecrut adalah cewek berbody proporsional. Segala sifatyang didambakan
para wanita ia punya. Sudah putih, tinggi… #jangan bayangin sapi oke!!!
Aduh face-nya itu lho bisa membuat semua pria tergila-gila.. tetapi
sayang, dia selalu mempunyai alasan negatif yang dilontarkan pada setiap
cowok yang nembak.
“Ih, kamu pendek!”
“Duh, sadar gak sih kamu gendut!”
“Itu muka apa bantal sih?” dan sebagainya…
Wah-wah.
Punya perasaan gak sih, kok semena-mena mengece ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Nah, dengan adanya aktivitas mengece beruntun itulah, pada suatu
hari… ia klepek-klepek pada seorang pria dengan daftar yang pernah ia
ece tadi. Gendut, pendek, muka kayak bantal..#ups!
Dan dia gak
mampu berpaling dari mas-mas itu. Entah dengan penyesalan yang amat atau
tidak akhirnya karma mengutuk dia harus menebus semua penghinaannya itu
dengan mencintai sepenuh hati tanpa mampu berpaling..
Gimana rek? Ngeri tho.. #gak juga sih :|
Ini
sebenarnya pas dengan pepatah jawa, yang mungkin Anda kesulitan
menggoogling bahasanya, karena saya pun demikian. Akhirnya saya
memutuskan untuk mencantumkan bahasa asli Kudus, Jateng, untuk
menuliskannya di sini. Ngilok-ilok, ketemplok!
Artinya..
siapa yang mengejek, ia akan mendapatkan seperti apa yang diejeknya itu.
Woaaa berapa kali kita mengejek? Ayok buru-buru istighfar!
Mungkin
kejadian mbak Kecrut itu juga pernah dialami oleh arek-arek sekalian,
ya kan? Nah, untuk menghindari hal-hal tersebut, mari kita memulai
dengan menerima. Yaps! Menerima!! Apapun itu positif! hargailah orang
yang pendek, jelek, gak iso melek.. dan ek-ek lainnya. Pada dasarnya
mereka itu baik meskipun kita gak nyaman dengan wujud itu. Toh dia jelek
juga bukan dia sendiri yang minta. Siapa sih yang bisa pesen ke Tuhan
wajah kita kayak gimana pas masih di alam azali? Nah begituu maksud
saya.
Kalo kita sudah bisa menerima, mulailah dengan
mengatakankalimat-kalimat penghargaan kepada mereka. “Eh, mbak, jerawat
kamu imut yaaa…” kalo gak betah juga katakanlah dengan santun. misal ada
yang bau badannya menggila, bilangin aja, “eh, maaf mbak,
duduknyadigeser dikit, ya.. saya lagi pusing.” Gitu, jangan asal labrak
:)
Shoma Noor Fadlillah
3 comments :
ada teman saya yg mengalami hal demikian
hihi terima kasih sudah mampir, mba ^^
Mohon periksa kembali semua syarat ya. Terima kasih.
Post a Comment