Breaking News
Loading...
Friday 19 September 2014

Ngilok-ilok, ketemplok!

20:09

Ngilok-ilok, ketemplok!
Segala hal diciptakan berpasangan. Pun lengkap dengan antonimnya. Siang dan malam, tirus dan tembem, tinggi dan rendah, pahit dan manis, kucing dan tikus, tom and jerry.. #gak ada harry potter dan bastian steel yaa #gubrakk
Masing-masing sisi itu mempunyai sisi positifnya. Sehingga semua hal tersebut baik-baik saja apabila kita mampu menerima. Sayangnya belum banyak orang yang bisa secara spontan memberikan tanggapan baik untuk sisi yang berkebalikan dari hal baik yang wajar. Misalnya cewek cantik dan manis. Cantik itu hal baik yang wajar. Tetapi manis? Wuih, masih banyak cowok yang dengan alasan cewek manis itu tidak cantik, terus ditinggalin begitu saja. Kasihan ya :(
Terlebih ketika mereka yang tidak mau menerima kemudian menghina, atau mengejek atau mengece atau ngilok-ilok. Ya artinya sama lah ya, tidak menerima salah satu sifat yang berkebalikan itu dengan cara menyakiti lewat omongan. Misalnya, aku gak suka cowok gendut!!! Duuhh nusuk ga, wahai para cowok gendut? :(
Jangan begitu ya, para cewek yang budiman :)
Kenapa? Karena sebenarnya setiap kamu menghina, pada dasarnya kamu memberikan energy atau daya ketertarikan atau law of attraction untuk menarik sifat yang mengganggu pikiranmu itu kembali ke dirimu sendiri. Bingung? Simak dongeng tetangga pada beberapa tahun silam.
Si Kecrut adalah cewek berbody proporsional. Segala sifatyang didambakan para wanita ia punya. Sudah putih, tinggi… #jangan bayangin sapi oke!!! Aduh face-nya itu lho bisa membuat semua pria tergila-gila.. tetapi sayang, dia selalu mempunyai alasan negatif yang dilontarkan pada setiap cowok yang nembak.
“Ih, kamu pendek!”
“Duh, sadar gak sih kamu gendut!”
“Itu muka apa bantal sih?” dan sebagainya…
Wah-wah. Punya perasaan gak sih, kok semena-mena mengece ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Nah, dengan adanya aktivitas mengece beruntun itulah, pada suatu hari… ia klepek-klepek pada seorang  pria dengan daftar yang pernah ia ece tadi. Gendut, pendek, muka kayak bantal..#ups!
Dan dia gak mampu berpaling dari mas-mas itu. Entah dengan penyesalan yang amat atau tidak akhirnya karma mengutuk dia harus menebus semua penghinaannya itu dengan mencintai sepenuh hati tanpa mampu berpaling..
Gimana rek? Ngeri tho.. #gak juga sih :|
Ini sebenarnya pas dengan pepatah jawa, yang mungkin Anda kesulitan menggoogling bahasanya, karena saya pun demikian. Akhirnya saya memutuskan untuk mencantumkan bahasa asli Kudus, Jateng, untuk menuliskannya di sini. Ngilok-ilok, ketemplok!
Artinya.. siapa yang mengejek, ia akan mendapatkan seperti apa yang diejeknya itu. Woaaa berapa kali kita mengejek? Ayok buru-buru istighfar!
Mungkin kejadian mbak Kecrut itu juga pernah dialami oleh arek-arek sekalian, ya kan? Nah, untuk menghindari hal-hal tersebut, mari kita memulai dengan menerima. Yaps! Menerima!! Apapun itu positif! hargailah orang yang pendek, jelek, gak iso melek.. dan ek-ek lainnya. Pada dasarnya mereka itu baik meskipun kita gak nyaman dengan wujud itu. Toh dia jelek juga bukan dia sendiri yang minta. Siapa sih yang bisa pesen ke Tuhan wajah kita kayak gimana pas masih di alam azali? Nah begituu maksud saya.
Kalo kita sudah bisa menerima, mulailah dengan mengatakankalimat-kalimat penghargaan kepada mereka. “Eh, mbak, jerawat kamu imut yaaa…” kalo gak betah juga katakanlah dengan santun. misal ada yang bau badannya menggila, bilangin aja, “eh, maaf mbak, duduknyadigeser dikit, ya.. saya lagi pusing.” Gitu, jangan asal labrak :)


Shoma Noor Fadlillah

3 comments :

Santi Dewi said...

ada teman saya yg mengalami hal demikian

Unknown said...

hihi terima kasih sudah mampir, mba ^^

Mister Blangkon said...

Mohon periksa kembali semua syarat ya. Terima kasih.

 
Toggle Footer